Berkata Alloh ta’ala:
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ
عَلَى الأرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلامًا (٦٣)
Dan hamba-hamba Tuhan
yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan
rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan
kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
حدثنا عمرو بن خالد قال: حدثنا الليث، عن
يزيد، عن أبي الخير، عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما: أن رجلا سأل النبي صلى
الله عليه وسلم: أي الإسلام خير؟ قال: (تطعم الطعام، وتقرأ السلام على من
عرفت ومن لم تعرف).
(Dengan sanadnya)
dari ‘Abdullah bin ‘Amr rodhiallohu ‘anhu mengatakan bahwa seorang laki-laki
bertanya kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Islam
manakah yang lebih baik?” Beliau bersabda, “Kamu memberikan makanan dan
mengucapkan salam atas orang yang kamu kenal dan tidak kamu kenal.” (Shohih
Al-Bukhory no. 12, 28, 5882)
Asy Syaikh Muhammad
bin Shalih Al-‘Utsaimin (1347-1421 H) رحمه الله تعالى ditanya: bagaimanakah hukum
mengucapkan salam kepada non Muslim?
Beliau menjawab: “Mendahului mengucapkan salam kepada orang non
muslim adalah haram dan tidak boleh. Sebab Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “ Janganlah kamu memulai salam kepada orang Yahudi dan Nasrani.
Apabila kamu bertemu mereka disuatu jalan, maka desaklah mereka ke tepi.”
Tetapi jika mereka mengucapkan salam kepada kita, maka kita
wajib menjawab, berdalil keumuman ayat: artinya
“Dan jika dihormati dengan suatu penghormatan,balaslah
penghormatan itu dengan dengan yang lebih baik dari padanya (yang serupa).”
An-Nisa’:86
Orang Yahudi juga pernah mengucapkan salam kepada nabi
shalallahu ‘alaihi wasallam dengan ucapan : “ As-Samu’alaika, ya Muhammad!”
Padahal As-samu artinya kematian.berarti mereka mendo’akan kematian atas
beliau.Lalu beliau shalallahu ‘alaihi wasallam berkata:”Sesungguhnya orang
Yahudi mengucapkan: Assamu’alaikum.Jika mereka mengucapkan salam kepada mu,
maka ucapkanlah: “ wa ‘alaikum”.
Apabila non Muslim mengucapkan salam: As-Asamu’alaikum,maka kita
harus membalasnya dengan ucapan :” wa’alaikum”.perkataan beliau : wa’alaikum,
merupakan dalil bahwa apabila mereka mengucapkan As-salamu’alaikum, maka kita
juga membalas dengan ucapan yang sama.Sebagian ulama berpendapat, bahwa apabila
mereka mengucapkan secara jelas: As-Salamu’alaikum, maka kita juga boleh
membalas dengan ucapan : ‘alaikumussalam.
Juga tidak boleh memulai ucapan : ahlan wa sahalan atau ucapan
lain yang senada kepada mereka.sebab didalam ucapan ini terkandung pemulian dan
pengagungan terhadap mereka.akan tetapi apabila mereka lebih dahulu
menyampaikan tersebut kepada kita, maka boleh membalasnya dengan seperti apa
yang dikatakan kepada kita. Sebab Islam datang dengan membawa keadilan dan
memberi haknya bagi setiap orang yang memang berhak. Dan sebagaimana sudah
diketahui, bahwa orang-orang Muslim lebih tinggi kedudukan dan martabatnya
disisi Allah subahnahu wa ta’ala. Maka tak selayaknya mereka mereka merendah
diri kepada orang-orang non muslim dengan mengucapkan salam terlebih dahulu.
Kesimpulan jawaban ini dapat saya katakan : “ Orang Muslim tidak
boleh memulai ucapan salam kepad non muslim.sebab Nabi shalallahu ‘alaihi
wasallam melarang hal itu, disamping yang demikian itu dapat merendahkan
martabat orang Muslim-bila harus mengagungkan orang nan muslim-. Orang Muslim
lebih tinggi derajatnya disisi Allah ta’ala.Maka tidak selayaknya dia
merendahkan diri dalam hal ini. Tetapi apabila mereka (yahudi atau Nasrani)
yang lebih dahulu mengucapkan salam kepada kita, maka kita boleh membalas
dengan salam seperti yang mereka ucapkan. Kita juga tidak boleh lebih dulu
memberi penghormatan kepada mereka, seperti ucapan ahlan wa sahlan wa marhaban
(selamat datang), atau yang serupa dengan itu. Karena halm ini mengagungkan
diri mereka seperti halnya salam. (Majmu’ Fatawa wa Rasa’il Fadhilatus Syaikh
Muhammad bin Shalih al Utsaimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar